Rabu, 06 Juli 2011

Bayang-bayang demokrasi di balik kehancuran NKRI Mengungkap fakta terselubung Brain Washing NII

Para nahdiyyin dan banyak ulama-ulama yang mencintai Indonesia, karena Indonesia adalah pusat peradaban dunia, dan mikrocosmos kehidupan dunia, menurut Bucker Indonesia telah mengenal bangsa lain sebelum masa pra sejarah (Alwi Shihab).
Tak ada alasan yang mendasar dan masuk akal ketika negara Indonesia yang benar-benar negara Republik dengan dasar pancasila. Apalagi jika dalihnya adalah untuk mengangkat nama baik agama Islam. Mereka yang mengatakan seperti itu justru yang tidak memahami ideologi Islam. Jika kita lihat sejarah, Islam telah mengajarkan toleransi antar sesama sejak Islam itu muncul di permukaan. Kita ketahui Nabi Muhammad SAW bersaudara bahkan saling tolong menolong dengan Ali bin abi thalib yang notabene bukan seorang muslim. Nabi Ibrahim disebut bapak nabi, dan dia adalah bapak pembuat patung. Nabi Musa senantiasa berdampingan dengan ayahnya yang non Islam. Ini adalah potret bahwa Islam bisa berdampingan dengan semua manusia. Kemudian, atas dalih apa Negara Indonesia memaksakan kehendak pada NKRI untuk menjadikan negara Islam?
Imam juned bagdadi: ia selalu berfikir dengan angkat satu kaki, beliau tidak tidur dari isya sampai subuh selama 30 tahun dengan mengucap Allah Allah Allah secara terus menerus. Sampai kemudian ia memperoleh keyakinan yang kuat dalam hatinya baru kemudian berdakwah. Ia tidak semena-mena terhadap umat yang didakwahinya, tidak semena-mena menghina, apalagi membunuh tetap, tapi ia benar-benar mencari kebenaran.
Walisongo adalah pahlawan ghaib begitu juga Supriyadi, Gadjah Mada, Untung Surapati, mereka adalah jumlati sholihin. Org sholih yang tak inginkan polularitas, tetapi diyakini keberadaannya dengan segala sejarah dan peninggalan yang ada.
Pada saat sunan kudus menguasai indonesia, ia juga menanam benih-benih toleransi. Ia melarang umat Islam membunuh sapi karena menghargai umat Hindu. Maka tak heran jika pemerintahan Amerika Serikat meneliti tentang konsep toleransi Sunan Kudus yang sungguh luar biasa ini.
Samsul Arifin seorang guru besar 70 tarekat mengatakan bahwa Islam itu Nasionalis. Soekarno president pertama Indonesia melakukan tirakat selama 41 hari tebu ireng, sebelum mengumandangkan kemerdekaan Indonesia dari belenggu penjajah. Bahkan dipilihnya hari jumat legi sebagai hari kemerdekaan Indonesia adalah karena hasil riadhoh. Soekarno adalah titisan sunan giri, diatas tugu kemerdekaan ditulis petir dan kura-kura yang merupakan simbol bahwa ia adalah muridnya. Soekarno membuat Indonesia merdeka karena berkah dari guru-gurunyanya.
Konsep negara bangsa:
1. Kultur
2. Entensitas
3. Bahasa
4. Wilayah
Musyawarah tak akan terwujud kecuali dengan negara demokrasi.

Dibawah ini akan kami sampaikan pengakuan dari para korban NII, tentunya dengan menyembunyikan identitas pusat informasi.
1. Mahasiswa luar jawa sangat cantik, ia menikah diam-diam tanpa pemberitahuan kepada orang tuanya. Ia memiliki kost besar dan mewah. Tapi naasnya, Iuang kost tersebut digunakan untuk membayar iuran bulanan wajib NII. Dan hanya ia makan dengan tahu tempe. Ia rela mneyiksa dirinya dengan makanan seadanya karena lebih mengutamakan NII
2. Sarjana ekonomi di salah satu Universitas Negeri di luar kota Malang, masuk NII karena pengaruh suami. Orang tua laki-laki adalah seorang janda, ia rela menjual motor untuk sedekah NII dan istrinya mengeruk harta pamannya yang seorang dokter untuk NII juga.

Modus NII yang sempat tersebar di kota Malang
1. Pertemuan di mall-mall, ngobrol, bicarakan situasi indonesia, dikaitkan dengan piagam madinah dan jakarta, ia diiming-imingi islam yang kuat dan benar. Mereka di janji masuk NII
2. Diberi pilihan hijrah, dalam perjalanan mereka menuju suatu tempat dengan mata tertutup (Jakarta, Bandung) di baiat.
3. Doktrin syariat-syariat Islam yg sebenarnya menyimpang, contoh :tak perlu sholat, yang penting sodaqoh, orang tumu adalah kafir maka rampas hartanya orang tuamu dan gunakan untuk shodaqoh
4. Pulang ke malang (kota asal) kemudian mengganti nama. Dan mencari mangsa lain denagn sistem MLM

Sungguh merupaka fenomena yang menyayat hati, ketika Islam digunakan sebagai tameng atau muka gerakan NII yang sebenarnya sangat menyimpang dengan prinsip Islam itu sendiri. Bagaimana tidak, sesungguhnya mereka tidak memahami dasar-dasar negara Indonesia, sebagaimana berikut:
4 pilar kebangsaan:
1. Pancasila
2. UUD 45
3. NKRI
4. Bhineka tunggal ika
NII sangat membenci bentuk negara Republik adalah:
1. Bertentangan dengan ajaran mabadius tsalasah: Rububuyah, mulkiah , uluhiyah yang diartikan sebagai negara yang dirujuk dari surat ibrahim ayat 24-25 yang menjelaskan bahwa negara adalah representasi tuhan.
2. Implikasi doktrin yang menghasilkan suatu keyakinan bahwa NII adalah satu-satunyanya institusi yang diridhai Allah.
3. Masuknya elite pemerintah

3 hal yang menyebabkan kekerasan perlawanan terhadap Republik adalah:
1. Kesenjangan sosial dan keadilan di masyarakat termasuk kemiskinan
2. Anggapan adanya pemerintah yang belum beres.
3. Adanya kesalahan dalam memahami agama.
Riwayai NII
NII bukanlah isu lokal, tetapi masuk dalam isu global yang berjalan sejak tahun 1949- 1962 dengan meninggalnya ketuanya, Imam Kastorwisoyo. Disekitar kita banyak tersebar NII palsu. Karena anak dari mantan ketua NII asli menceritakan hal-hal yang berkaitan dengan NII yang jauh beda dengan tradisi NII yang kita dengan akhir-akhir ini.
Ideologi gerakan islam:
1. Tradisional, muncul di era klasik, pertengahan, dan modern
2. Modern, muncul pada abad 20 termasuk didalamnya NII
3. Sekularisme
4. Fundamentalis: muncul bersamaan dengan kristen protestan. Mereka berpegang pada al-Quran hadits yang kontekstual.
Gerakan formalisasi syariat Islam adalah salah satu cara untuk merubah perundangan-undangan negara Republik dengan menggandeng politisi agar lebih dipercaya dan dengan mudah menghancurkan Islam. Dan berakhir kepada hancurnya Republik
Bagaimanapun dan apapun caranya suatu organisasi tak akan mampu merubah Negara Republik Indonesia menjadi negara Islam. Sebelum seseorang memprofokasi orang lain dengan doktrin-doktrin negara Islam, maka itu menndakan ketidakfahamnnya terhadap sejarah negara Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar