Selasa, 03 Mei 2011

kritik pemikiran liberal al-Quran

و لن ترضى عنك اليهود ولن الصارىحتى تتبع ملتهم
Dalam ayat tersebut sudah jelas disebutkan bahwa orang yahudi dan nasrani tidak akan berhenti mengejar kaum muslim sampai kaum muslim mengikuti agama mereka yaitu yahudi dan nasrani. Jangankan hanya sejarah, teks al-Quran beserta sifat-sifat nabi yang jelas-jelas merupakan hamba-Nya yang paling mulia1, nyata-nyata ditentang oleh para orintalis sarjana barat. Bahkan Abraham Geiger yang merupakan pendiri Yahudi Liberal di Jerman mengatakan bahwa al-Quran dipengaruhi oleh agama yahudi dan Kristen2. Apalagi kontek sejarah, pasti mereka akan terus mencari celah untuk memasukkan unsur-unsur kedua agama tersebut.
se perti kita ketahui bahwa setiap agama mempunyai Great Tradition dan cenderung menyama-nyamakan dengan tradisi agama lain. Merupakan suatu kewajaran jika mereka menyama-nyamakan agama mereka dengan agama Islam. Tapi perlu digaris bawahi, bahwa Islam juga mempunyai Great tradition yang harus dipertahankan tanpa harus goyah ketika ada sebagian kelompok kecil yang mengklaim bahwa itu adalah milik mereka.
karena tidak sesuai dengan sejarah yang ada. Dalam sejarah Islam tidak hanya menyebutkan kejelekan bangsa arab pra-Islam, tetapi disebutkan juga beberapa adat dan kebiasaan bangsa arab seperti menyedikitkan tidur dan makan, mendahulukan yang tua dalam mengeluarkan pendapat3. Yang dimaksud dengan kejahatan dan kebobrokan pada arab pra Islam adalah perilaku bangsa arab seperti zina, menghinakan anak perempuan, peperangan antar suku, hukum rimba4. Yang semua itu jelas-jelas ada dalam sejarah Islam, jika mereka mengklaim bahwasannya Islam mencemarkan nama baik orang, maka itu bertanda mereka menyatakan bahwa agama mereka identik dengan perzinaan, peperangan, minum-minuman keras dan lain sebagainya(na’udzubillah min dzalik)
Contoh kebohongan dalam makalah diatas adalah pernyataan yang mengatakan Romawi menjajah Nabatean5. Satu kebohongan besar, karena pada sejarah sebenarnya, Nabatean dan Romawi bersekongkol untuk merebut Yaman yang merupakan negara yang makmur dan ingin merebut jalur perdagangan arab selatan untuk kepentingan Romawi6.
Kita temukan juga dalam makalah tersebut rekayasa sejarah tentang peperangan sengit Kristen-Yahudi, yang mengklaim bahwa Islam menyontek kisah tersebut dalam ;perang khandak.
Kristen masuk wilayah Arabia selatan pata tahun 356 M7 dan bukan pada tahun 5428. Agama tersebut dibawa oleh Consantinus dibawah kepemimpinan Teopilus, dia juga membangun gereja di Adan, Ibn Hisyam dan Thabari. Pada Oktober 523 M terjadi pertempuran antara Bangsa Yahudi yang dipimpin oleh Dwu Nuwas dan agama Kristen. Petinggi agama kristen Raja Justin dari Roma meminta Negus untuk mengambil tindakan dan ia mengutus abraha untuk memimpin perlawanan dan berhasil menyingkirkan Dhu nuwas. Dalam peperangan sengit dijelaskan bahwa Dhu Nuwas meninggal karena melompat kelaut merah, dan bukan seperti cerita yang dikarang oleh penulis makalah diatas.
Negara Yamanpun dikuasai oleh abraha. Dia membangun katredal di San’a dengan tujuan untuk menyaingi Ka’bah yang ketika itu menjadi pusat peribadatan(dikelilingi oleh patung-patung) dan perdagangan yang besar di Makkah. Akibatnya terjadilah persaingan ekonomi yang menyebabkan suku Fuqoim mengotori katredal San’a saat perayaan agama, dan pasukan tersebut mundur dan lari terbirit-birit. Islam sama sekali tidak mengingkari bahwa Ka’bah ketika itu merupakan tempat ibadah kaum penyembah berhala, justru karena Allah mempunyai rencana yang besar dan akan menjadikan kota Makkah sebagai kota Islam terbesar maka Allah menyelamatkan Ka’bah dari serangan Abraha jahannam. Dan perlu perlu kita tanyakan kepada pemakalah, mengapa dia tidak menyebutkan kekalahan Abraha?bahkan dia mengatakan bahwa mu’jizat Allah adalah bulshit. Semua itu adalah karena keirian mereka akan kuatnya kekuasaan Allah yang mampu melakukan apapun yang Dia kehendaki.
Dan perlu diketahu bahwa segala kejadian yang ada dalam Islam Great Tradition tak luput dari kisah-kisah yang disadur dalam al-Quran dan semua telah jelas disebutkan, tidak ada keraguan akan kebenaran Islam. Tapi sungguh perlu kita prihatin, pemakalah diatas sama sekali tidak menyebutkan dasaran-dasaran yang ada dalam kitab suci mereka, karema memang mereka tidak mempunyai kitab seindah al-Quran. Jadi mereka hanya berpegang pada cerita-cerita yang diambil dari buku dan hanya dibuat karena keiriian dan kedengkian mereka akan indahnya Islam.
Wallahu a’lam bisshowab.
1. Attibyan Fi ulumil Quran hal 5
2.Metodologi bibel dalam study al-quran hal.131(Adnin Armas)
3. At tarikhul Islam jus 1 hal 5
4.At-tarikhul Islam jus 1 hal 12
5.Makalah paragraf ke 6
6.Asal Usul dan Perkembangan Islam hal 32 (Asghar Ali Enginer)
7 Asal Usul dan Perkembangan Islam hal 36 (Asghar Ali Enginer)
8. makalah hal 2 paragraf 2

Tidak ada komentar:

Posting Komentar