Rabu, 27 April 2011

oceanologi dan karamnya kapal titanic

Telah kita ketahui bersama bahwasannya lautan di bumi bumi kita lebih luas dari pada daratan. Dalam al-Quran kata barr yang berarti lautan disebutkan sebanyak 6 kali, yaitu dalam QS. Al-An’am 59, QS.Yunus 22, QS al-Isra 67, 68, dan 70, serta QS.al Luqman 32. Dan kata bahr yang berarti lautan disebutkan sebanyak 19 kali, yaitu dalam QS.al-An’am 59, al-A’raf 138, Yunus 22, Ibrahim, 32 al-Nahl 14, al-Isra 66, 67, 70, al-Kahf 60 , 109,al-Hajj 65, al-Nur 40, al-Syura 63, an-Naml 63, al-Jatsiyah 12, al-Rahman 19, 24, at-Takwir 6, dan al Infitar 3. Perbandingan antara penyebutan kata daratan dan lautan dalam Al-Quran 6:19= 1:3, walaupun tidak tepat 1:3. Penyebutan ini menunjukkan perbandingan 24%:76% luas daratan dibandingkan dengan lautan di planet Bumi ini.
Yang perlu kita bahas sekarang adalah, kenapa Allah menjadikan lautan lebih luas daripada daratan? Mari kita perhatikan ayat al-Quran dibawah ini :
هُوَ الذَّى سخَّرَ الَبحْرَ لِتَأْكُلُوْامِنْهُ لَحْمًاطَرِيًّا وَتَسْتَخْرِجَوْامِنْهُ حِلْيَةً وَ تَلْبَسُوْنَهَاوتَرَىْ الُفْلَكَ مَوَاخِرَ فِيْهِ وَلِتَبْتَغُوْا مِنْ فَضْلِهِ وَلَعَلّكُمْ تَشْكُرُوْنَ {النحل: 14}
Dan Dia-lah Allah yang menundukkan lautan (untukmu) agar kamu dapat memakan daripadanya daging yang segar (ikan), dan kamu mengeluarkan dari lautan itu perhiasan yang kamu pakai; dan kamu melihat bahtera berlayar padanya, dan supaya kamu mencari (keuntungan) dari karunia-Nya, dan supaya kamu bersyukur (QS al-Nahl:14)
Dari ayat diatas telah bisa kita pahami bahwa dalam lautan terdapat makanan, perhiasan, perniagaan, dan hasil laut lainnya yang melimpah ruah, agar manusia bisa memanfaatkannya dan menggali kekayaan laut dengan semaksimal mungkin untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Dalam penelitia sain dijelaskan bahwa ganggang biru-hijau yang hidup di lautan semenjak + 3.8 miliyar tahun lalu adalah produsen oksigen terbesar di planet bumi. Seandainya daratan lebih luas dari lautan, sudah barang tentu atmosfer dan juga bumi akan didominasi oleh CO2, dan sudah barang tentu menghambat keberlangsungan kehidupan di bumi. Subhanallah, Subhanallah, Allahu Akbar............

Mari kita perhatikan lagi secara seksama kemukjizatan al-Quran dibawah ini:
أَوْ كَظُلُمَتِ فيِ البحر لحيّ يَغْشهُ مَوْجٌ مِنْ فَوقِهِ مَوْجٌ مِنْ فَوْقِهِ سَحَابٌ ظُلُمَاتٌ بَعْضُهَافَوْقَ بَعْضٍ إِذَاأَخَرَيَدُهُ لَمْ يَكُنْ يَرآهَاوَمَنْ لَمْ يَجْعَلِ الّله لَهُ نُوْراًفَمَا لَهُ مِنْ نُوْرٍ {النور : 40}
Atau seperti gelap gulita di lautan yang dalam, yang diliputi oleh ombak, yang diatasnya ombak (pula), diatasnya (lagi) awan; gelap gulita yang bertindih-tindih, apabila dia mengeluarkan tangannya, tiadalah dia dapat melihatnya, (dan) barangsiapa yang tiada diberi cahaya (petunjuk) oleh Allah tiadalah dia mempunyai cahaya sedikitpun (an-Nur:40)
Prof. Rao mengatakan bahwa para ilmuwan hanya mampu mendeteksi kedalaman samudra dengan menggunakan alam modern. Manusia tidak akan bertahan menyelam di kedalaman 20-30 meter tanpa bantuan alat, dan manusia tak akan akan bertahan hidup di kedalaman 300 meter.
Yang menjadi tanda tangan besar kita dalam ayat ini adalah, apakah pada 14 abad lalu ada kisah yang menceritakan adanya manusia yang menyelam ke dasar lautan??? Apakah ada kisah yang menceritakan Nabi Muhammad SAW menyelam lautan dan menemukan kegelapan di dasar samudera? Apakah alat-alat modern seperti yang ada pada zaman sekarang?? Ayat ini bukan hanya menunjukkan integritas sain dan agama, tetapi juga merupakan hujjah bagi orientalis yang meng-klaim bahwa al-Quran adalah buatan Nabi. Dari ayat ini jelas terlihat wahyu Tuhan Semesta Alam Yang maha Tahu, yang ilmu-Nya paling luas. Maka sangat tidak pantas jika ada seseorang yang bangga dengan penemuan-penemuannya, karena Allahlah pencipta segala ciptaan, dan Maha Kuasa atas segala ciptaan-Nya.
Penjelasan selanjutnya yang tidak kalah serunya adalah peristiwa karamnya kapal Titanic. Musibah yang terjadi pada awal abad 20 ini telah menjadi peristiwa besar dan menjadi catatan sejarah yang mendunia. Beberapa jam sebelum peristiwa itu terjadi, seorang awak kapal yang sangat bangga dengan kemewahan dan keindahan kapal titanic meminta kepada masinis kapal untuk menjalankan kapal dengan kecepatan full. Sehingga kapal tersebut bisa sampai ke tujuan lebih cepar dari target. Bahkan dengan bangga ia berkata “jalankan kapal mewah ini dengan kecepatan tinggi, karena sesungguhnya Tuhanpun tidak akan mampu untuk mengaramkannya”. Tetapi apa yang terjadi setelah itu?? Tepat pada tanggal 14 April 1912 pukul 11.40 titanic menabrak gunung es dan akhirnya karam pada kedalaman 12.460 feet (3.797,8 meter), yang konon menewaskan 1523 jiwa. Tak terbayang dalam benak kita bagaimana suasana kapal ketika itu...
وَإِذَامَسَّكُمْ الضُرّفيِ البَحْرِ ضَلَّ مَنْ تَدْعُوْنَ إِلاّ إيّاه فَلَمَّا نَجّىكُمْ إلىَ البَرِّ أَعْرَضَكُمْ وَكَانَ لاْ نسنُ كَفُوْراً {السراء:67}
Dan apabila kamu ditimpa bahaya lautan, niscaya hilanglah siapa yang kamu seru kecuali Dia. Maka tatkala Dia menyelamatkan kamu ke daratan, kamu berpaling dan manusia itu adalah selalu tidak berterima kasih.(al-Isra:67)
Seorang peneliti dari Amerika serikat Bob Ballard pada tahun 1985 berhasilkan menemukan bangkai kapal titanic yang terbelah menjadi dua. Sungguh suatu kejadian yang nyata sebagai peringatan bagi orang-orang yang takabur dengan apa yang dimilikinya.
Laut adalah tenaga alam yang paling dahsyat. Selama berabad-abad manusia disepanjang zaman berusaha mempelajari pembuatan kapal yang hasilnya hanya mampu bertahan pada sebagian “keganasan” ombak laut.hingga pelayaran Dewasa ini telah banyak kita temukan alat-alat pendukung transportasi laut seperti radio, kompas, satelit cuaca, sehingga pelayaran bisa semakin cepat dan sedikit banyak mengurangi resiko kecelakaan laut. Hal ini dikaitkan dengan ayat al-Quran yang berbunyi:
رَبُّكُمُ الذِى يُزْجِى لَكُمُ الفُلْكَ فَي البَحْرِ لِتَبْتَغُوْا مِن فَضْلِهِ إنَّهُ كَانَ بِكُمْ رَحِيْماً {الاسراء :66}
Tuhanmu adalah yang melayarkan kapal-kapal di lautan untukmu, agar kamu mencari sebahagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya Dia Maha Penyayang terhadapmu (QS al Isra:66)
Dari penjelasan singkat diatas dapatlah kita ambil kesimpulan bahwa segala fenomena dan segala yang ada di dunia ini telah direncanakan oleh-Nya. Manusia hanya sebagain kecil dari ciptaan-ciptaan-Nya. Maka segala penemuan apapun yang berhasil ditemukan oleh manusia bagaimanapun bentuknya dan hebatnya penemuan tersebut, tak akan mampu menandingi kekuasan-Nya. Segala yang telah ditemukan manusia semata-mata karena Allah telah menyediakan bahan mentahnya, dan Dia anugerahkan otak kepada manusia untuk mengolah, memanfaatkan, dan menemukan rahasia-rahasia alam tersebut.

Allahu Akbar Allahu Akbar Allahu Akbar........

Tidak ada komentar:

Posting Komentar