Rabu, 27 April 2011

oceanologi dan karamnya kapal titanic

Telah kita ketahui bersama bahwasannya lautan di bumi bumi kita lebih luas dari pada daratan. Dalam al-Quran kata barr yang berarti lautan disebutkan sebanyak 6 kali, yaitu dalam QS. Al-An’am 59, QS.Yunus 22, QS al-Isra 67, 68, dan 70, serta QS.al Luqman 32. Dan kata bahr yang berarti lautan disebutkan sebanyak 19 kali, yaitu dalam QS.al-An’am 59, al-A’raf 138, Yunus 22, Ibrahim, 32 al-Nahl 14, al-Isra 66, 67, 70, al-Kahf 60 , 109,al-Hajj 65, al-Nur 40, al-Syura 63, an-Naml 63, al-Jatsiyah 12, al-Rahman 19, 24, at-Takwir 6, dan al Infitar 3. Perbandingan antara penyebutan kata daratan dan lautan dalam Al-Quran 6:19= 1:3, walaupun tidak tepat 1:3. Penyebutan ini menunjukkan perbandingan 24%:76% luas daratan dibandingkan dengan lautan di planet Bumi ini.
Yang perlu kita bahas sekarang adalah, kenapa Allah menjadikan lautan lebih luas daripada daratan? Mari kita perhatikan ayat al-Quran dibawah ini :
هُوَ الذَّى سخَّرَ الَبحْرَ لِتَأْكُلُوْامِنْهُ لَحْمًاطَرِيًّا وَتَسْتَخْرِجَوْامِنْهُ حِلْيَةً وَ تَلْبَسُوْنَهَاوتَرَىْ الُفْلَكَ مَوَاخِرَ فِيْهِ وَلِتَبْتَغُوْا مِنْ فَضْلِهِ وَلَعَلّكُمْ تَشْكُرُوْنَ {النحل: 14}
Dan Dia-lah Allah yang menundukkan lautan (untukmu) agar kamu dapat memakan daripadanya daging yang segar (ikan), dan kamu mengeluarkan dari lautan itu perhiasan yang kamu pakai; dan kamu melihat bahtera berlayar padanya, dan supaya kamu mencari (keuntungan) dari karunia-Nya, dan supaya kamu bersyukur (QS al-Nahl:14)
Dari ayat diatas telah bisa kita pahami bahwa dalam lautan terdapat makanan, perhiasan, perniagaan, dan hasil laut lainnya yang melimpah ruah, agar manusia bisa memanfaatkannya dan menggali kekayaan laut dengan semaksimal mungkin untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Dalam penelitia sain dijelaskan bahwa ganggang biru-hijau yang hidup di lautan semenjak + 3.8 miliyar tahun lalu adalah produsen oksigen terbesar di planet bumi. Seandainya daratan lebih luas dari lautan, sudah barang tentu atmosfer dan juga bumi akan didominasi oleh CO2, dan sudah barang tentu menghambat keberlangsungan kehidupan di bumi. Subhanallah, Subhanallah, Allahu Akbar............

Mari kita perhatikan lagi secara seksama kemukjizatan al-Quran dibawah ini:
أَوْ كَظُلُمَتِ فيِ البحر لحيّ يَغْشهُ مَوْجٌ مِنْ فَوقِهِ مَوْجٌ مِنْ فَوْقِهِ سَحَابٌ ظُلُمَاتٌ بَعْضُهَافَوْقَ بَعْضٍ إِذَاأَخَرَيَدُهُ لَمْ يَكُنْ يَرآهَاوَمَنْ لَمْ يَجْعَلِ الّله لَهُ نُوْراًفَمَا لَهُ مِنْ نُوْرٍ {النور : 40}
Atau seperti gelap gulita di lautan yang dalam, yang diliputi oleh ombak, yang diatasnya ombak (pula), diatasnya (lagi) awan; gelap gulita yang bertindih-tindih, apabila dia mengeluarkan tangannya, tiadalah dia dapat melihatnya, (dan) barangsiapa yang tiada diberi cahaya (petunjuk) oleh Allah tiadalah dia mempunyai cahaya sedikitpun (an-Nur:40)
Prof. Rao mengatakan bahwa para ilmuwan hanya mampu mendeteksi kedalaman samudra dengan menggunakan alam modern. Manusia tidak akan bertahan menyelam di kedalaman 20-30 meter tanpa bantuan alat, dan manusia tak akan akan bertahan hidup di kedalaman 300 meter.
Yang menjadi tanda tangan besar kita dalam ayat ini adalah, apakah pada 14 abad lalu ada kisah yang menceritakan adanya manusia yang menyelam ke dasar lautan??? Apakah ada kisah yang menceritakan Nabi Muhammad SAW menyelam lautan dan menemukan kegelapan di dasar samudera? Apakah alat-alat modern seperti yang ada pada zaman sekarang?? Ayat ini bukan hanya menunjukkan integritas sain dan agama, tetapi juga merupakan hujjah bagi orientalis yang meng-klaim bahwa al-Quran adalah buatan Nabi. Dari ayat ini jelas terlihat wahyu Tuhan Semesta Alam Yang maha Tahu, yang ilmu-Nya paling luas. Maka sangat tidak pantas jika ada seseorang yang bangga dengan penemuan-penemuannya, karena Allahlah pencipta segala ciptaan, dan Maha Kuasa atas segala ciptaan-Nya.
Penjelasan selanjutnya yang tidak kalah serunya adalah peristiwa karamnya kapal Titanic. Musibah yang terjadi pada awal abad 20 ini telah menjadi peristiwa besar dan menjadi catatan sejarah yang mendunia. Beberapa jam sebelum peristiwa itu terjadi, seorang awak kapal yang sangat bangga dengan kemewahan dan keindahan kapal titanic meminta kepada masinis kapal untuk menjalankan kapal dengan kecepatan full. Sehingga kapal tersebut bisa sampai ke tujuan lebih cepar dari target. Bahkan dengan bangga ia berkata “jalankan kapal mewah ini dengan kecepatan tinggi, karena sesungguhnya Tuhanpun tidak akan mampu untuk mengaramkannya”. Tetapi apa yang terjadi setelah itu?? Tepat pada tanggal 14 April 1912 pukul 11.40 titanic menabrak gunung es dan akhirnya karam pada kedalaman 12.460 feet (3.797,8 meter), yang konon menewaskan 1523 jiwa. Tak terbayang dalam benak kita bagaimana suasana kapal ketika itu...
وَإِذَامَسَّكُمْ الضُرّفيِ البَحْرِ ضَلَّ مَنْ تَدْعُوْنَ إِلاّ إيّاه فَلَمَّا نَجّىكُمْ إلىَ البَرِّ أَعْرَضَكُمْ وَكَانَ لاْ نسنُ كَفُوْراً {السراء:67}
Dan apabila kamu ditimpa bahaya lautan, niscaya hilanglah siapa yang kamu seru kecuali Dia. Maka tatkala Dia menyelamatkan kamu ke daratan, kamu berpaling dan manusia itu adalah selalu tidak berterima kasih.(al-Isra:67)
Seorang peneliti dari Amerika serikat Bob Ballard pada tahun 1985 berhasilkan menemukan bangkai kapal titanic yang terbelah menjadi dua. Sungguh suatu kejadian yang nyata sebagai peringatan bagi orang-orang yang takabur dengan apa yang dimilikinya.
Laut adalah tenaga alam yang paling dahsyat. Selama berabad-abad manusia disepanjang zaman berusaha mempelajari pembuatan kapal yang hasilnya hanya mampu bertahan pada sebagian “keganasan” ombak laut.hingga pelayaran Dewasa ini telah banyak kita temukan alat-alat pendukung transportasi laut seperti radio, kompas, satelit cuaca, sehingga pelayaran bisa semakin cepat dan sedikit banyak mengurangi resiko kecelakaan laut. Hal ini dikaitkan dengan ayat al-Quran yang berbunyi:
رَبُّكُمُ الذِى يُزْجِى لَكُمُ الفُلْكَ فَي البَحْرِ لِتَبْتَغُوْا مِن فَضْلِهِ إنَّهُ كَانَ بِكُمْ رَحِيْماً {الاسراء :66}
Tuhanmu adalah yang melayarkan kapal-kapal di lautan untukmu, agar kamu mencari sebahagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya Dia Maha Penyayang terhadapmu (QS al Isra:66)
Dari penjelasan singkat diatas dapatlah kita ambil kesimpulan bahwa segala fenomena dan segala yang ada di dunia ini telah direncanakan oleh-Nya. Manusia hanya sebagain kecil dari ciptaan-ciptaan-Nya. Maka segala penemuan apapun yang berhasil ditemukan oleh manusia bagaimanapun bentuknya dan hebatnya penemuan tersebut, tak akan mampu menandingi kekuasan-Nya. Segala yang telah ditemukan manusia semata-mata karena Allah telah menyediakan bahan mentahnya, dan Dia anugerahkan otak kepada manusia untuk mengolah, memanfaatkan, dan menemukan rahasia-rahasia alam tersebut.

Allahu Akbar Allahu Akbar Allahu Akbar........

Sabtu, 16 April 2011

lomba esai Nasional

Lomba Esai Narasi Nasional 2011
Deadline: 22 Mei 2011
Dalam menyambut Hari Pendidikan Nasional bertepatan dengan pelaksanaan seminar nasional oleh Forum Nasional Pendidikan Alternatif bertajuk “Pendidikan Humanis Hari Ini”, panitia pelaksana (panpel) memberi kesempatan bagi mahasiswa dan guru untuk berkarya memberi sumbang pemikiran kritis idealis dan solutif dalam rangka ‘memanusiakan manusia’ secara tertulis dalam “Lomba Esai-Narasi Nasional 2011″.

Pelaksana
FORUM NASIONAL PENDIDIKAN KRITIS-ALTERNATIF

Waktu pelaksanaan
22 Maret – 22 Mei 2011

Tema
PELAKSANAAN PENDIDIKAN ALTERNATIF

Sub tema
1. Pendidikan dilematis
2. Belajar itu asik
3. Berbenah dari kelas
4. Antara guru, fasilitator, dan orang tua

Alamat mengirim
Naskah dikirim ke narasi.ep@gmail.com

Peserta
1. Mahasiswa
2. Guru

Penilaian
1. Orisinalitas;
2. Gaya bahasa; dan
3. Ketepatan analisa.

Pengumuman kepesertaan
Pertama 5 April 2011
Kedua 3 Mei 2011
Ketiga 22 Mei 2011 (Hari terakhir pengiriman naskah, pukul 24.00 WIB)

Pengumuman pemenang
24 Mei 2011
Ketentuan-ketentuan:
1. Naskah boleh berbentuk narasi atau esai.
2. Naskah tidak pernah dipublikasikan di media cetak maupun elektronik.
3. Naskah ditulis di atas kertas ukuran A4, margin normal, 1 spasi, minimal 5 halaman, disertai fotenote / daftar pustaka bila terdapat rujukan atau kutipan.
4. 1 orang peserta hanya mengirim maksimal 2 naskah.
5. Naskah fokus pada sub tema, tidak bercabang.
6. Halaman akhir naskah dilengkapi dengan data pribadi ( nama, alamat, usia, tempat kuliah, tempat mengajar, no HP / kontak, email, dan no rekening -pribadi atau berwakil).
7. Setiap pengiriman naskah peserta melampirkan ettachment file scan KTP yang masih berlaku.
8. Setiap peserta diharuskan menulis isi pengumuman lomba ini di note FB masing-masing dengan men-tag 25 teman termasuk akun FB panitia (sebelumnya add forum.pendidikan@ymail.com).
9. Kepesertaan gugur bila tidak sesuai ketentuan naskah.
10. Naskah yang masuk menjadi milik panitia.
11. Hanya pemenang yang akan dihubungi panitia via email / telepon dan hadiah dikirim ke no rekening pemenang.
12. Keputusan panitia adalah kuat dan tidak dapat diganggu gugat.

Hadiah*
Kategori mahasiswa
Penerima penghargaan pertama Rp. 6.000.000;
Penerima penghargaan kedua Rp. 3.000.000;
Penerima penghargaan ketiga Rp. 1.500.000;

Kategori guru
Penerima penghargaan pertama Rp. 7.000.000;
Penerima penghargaan kedua Rp. 3.500.000;
Penerima penghargaan ketiga Rp. 2.000.000;
* Keterangan : Hadiah sudah termasuk pajak

Jumat, 15 April 2011

learning society

Learning Society untuk Indonesiaku
MAHASISWA!!! Mungkin banyak dari pelajar baik dari kalangan Sekolah Dasar, Menengah Atas, dan apalagi Menengah Kebawah ingin merasakan masa itu. Memakai baju bebas, sekolahnya santai, bisa ngedate setelah kuliah, dan berbagai pikiran yang enak-enak ada di benak mereka. Tapi bagaimanakah kenyataan seorang mahasiswa itu?? Apakah benar semua mahasiswa itu kritis, pandai, selalu benar, intelek, identik dengan musyawarah, seperti yang sering digambarkan oleh brosur-brosur kampus yang promosi untuk mencari mahasiswa baru??
Yang perlu kita garis bawahi, kenapa masyarakat Indonesia selalu memandang orang sukses dari embel- embel namanya? semakin panjang semakin pintar katanya. Apakah orang yang menempuh pendidikan sampai tingkat professor, doktor, pasti akan menjadi orang yang sukses di masa depan? Jika iya, maka sangat mengharukan nasib orang-orang miskin yang tidak akan pernah menjadi orang sukses, karena pastinya orang yang menempuh pendidikan tinggi harus rela mengeluarkan uang yang tak terhitung nilainya. Sedangkan orang miskin, jangankan untuk sekolah sampai setinggi itu, untuk makan saja kadang mereka harus puasa Daud (sehari puasa sehari tidak).
Mahasiswa tak lebih jauh dari sebuah robot. Akan bergerak ke depan, ke belakang, memutar, dan bahkan kadang bisa menari-nari, tergantung operator yang menjalankannya. Dan akan diam jika tidak ada seorangpun yang menyentuhnya. Begitu juga dengan mahasiswa, dia akan bergerak dengan aktif, semangat ke perpustakaan dan meminjam buku yang bertumpuk-tumpuk, berhalaman tebal, dan merasa seakan-akan hanya dia mahasiswa yang paling sibuk. Tapi sayang sekali itu semua mereka lakukan hanya jika ada tugas dari dosen, apalagi yang terkenal dosen killer. Mereka lakukan itu hanya untuk sebuah nilai yang akan mengisi kertas sakti yang akan mereka gunakan untuk melamar kerja di tempat-tempat yang mereka inginkan.
Ini semua terjadi dikarenakan kesalahan mereka dalam melangkah. Tujuan mereka kuliah hanyalah untuk menaikkan derajat mereka dikalangan masyarakat. Agar mereka pandai dan bisa pulang membawa kertas sakti yang memudahkan mereka untuk mencari pekerjaan. Tidak ada kecintaan pada apa yang mereka pelajari, bahkan tidak sedikit dari mahasiswa yang menghalalkan segala cara untuk mendapatkan IP yang bagus. Menyontek, menyalin, pura-pura baik depan para dosen, dan semua itu mereka lakukan hanya untuk NILAI.
Jika sudah seperti ini niat dan tujuan para pelajar terkhusus mahasiswa, maka tak aneh dan bukan menjadi sesuatu yang mustahil jika banyak tersebar korupsi, kolusi, nepotisme dan penindasan yang berkepanjangan. Ini semua sekali lagi dikarenakan kesalahan niat yang yang tak berujung. Ketika di bangku sekolah ingin mendapat nilai baik, dan ketika bekerja ingin mendapatkan keuntungan sebanyak-banyaknya tanpa melihat dengan jalan apakah itu semua mereka tempuh.
Padahal seperti kita tahu, tidak selamanya orang sukses didapat pada bangku sekolah. Thomas Alfa Edison penemu bola lampu, dia dikucilkan oleh masyarakat, bahkan dikeluarkan dari sekolah karena dianggap orang gila. Isac Newton menemukan teori gravitasi ketika dia melihat apel jatuh dari pohonnya. Archimedes menceburkan dirinya kedalam sebuah kolam untuk menemukan sebuah hukum Archimedes (masa benda yang dicelupkan dalam air, maka masa benda tersebut sama dengan masa air yang tumpah). Michael Faraby, James Watt, John Dalton, mereka adalah sebagian sedikit dari penemu-penemu suatu ilmu yang bahkan sampai sekarang masih kita gunakan. Dan yang paling nyata di depan mata kita dua belas orang terkaya di dunia yang antara lain Bill Gates penemu Microsoft yang berperan besar dalam revolusi dunia di abad-20, sama sekali tidak memiliki gelar pendidikan formal. Mark Twin juga mengatakan bahwa dia takkan pernah membiarkan sekolah mencampuri pendidikannya.
Setelah kita amati, penemuan-penemuan besar yang telah berperan untuk perkembangan ilmu dewasa ini mereka dapat dengan melihat, memperhatikan, dan mempelajari apa yang terjadi disekitarnya. Mereka mempelajari segala apa yang mereka lihat, dan mereka dengar. Karena benar-benar tumbuh dalam diri mereka rasa keingintahuan yang kemudian terus mereka kembangkan, dengan berbagai kegagalan, halangan, dan rintangan yang tidak sedikit. Bahkan ada yang sampai disebut gila karena penelitian-penelitiannya yang selalu gagal. Dan apa yang telah mereka lakukan ini sama sekali tidak ada unsur untuk mencari nilai ataupun perhatian dosen yang bisa membantu nilai mereka dalam ujian. Apalagi hanya untuk mendapatkan selembar kertas sakti. Tetapi semua ini mereka lakukan karena kecintaan mereka yang mendalam terhadap ilmu.
Perlu kita ingat bahwa Dunia adalah sekolah abadi, kehidupan adalah sekolah sepanjang hayat dan tidak ada habisnya. Segala apa yang kita lihat, yang kita rasa, yang kita dengar adalah ilmu jika kita menyadarinya. Untuk apa kita bersusah payah mengeluarkan uang yang tidak sedikit jumlahnya jika hanya untuk mendapatkan selembar ijasah. Padahal Allah telah menjanjikan bahwa segala makhluk hidup di bumi ini telah ditentukan rezekinya masing-masing. Jika niat kita dalam menuntut ilmu hanya sebatas untuk mendapatkan ijasah maka hanya itu yang kita dapat, tetapi jika niat kita dalam mencari ridho-Nya maka akan banyak yang bisa kita dapatkan dari-Nya.
Science society akan tumbuh dikalangan mahasiswa jika kesadaran mereka dan kecintaan mereka akan ilmu telah tumbuh dari diri mereka masing-masing. Ilmu tentang alam telah kita lihat dikehidupan sekitar kita, ilmu social telah kita jalani di kehidupan kita sehari-hari. Jika mahasiswa bisa menyatukan antara ilmu yang mereka dapat dari segala yang mereka indra dengan ilmu yang mereka dapat di pendidikan formal maka tidak mustahil akan muncul ilmuwan-ilmuwan modern yang akan menemukan penemuan-penemuan yang menakjubkan.
Bisa kita bayangkan jika semua mahasiswa khususnya di Negeri kita tercinta telah mempunyai kesadaran dan kecintaan kepada ilmu. Mereka akan dengan senang hati membeli buku-buku dan membacanya setiap saat dan setiap waktu, baik ada tugas maupun tidak. Mereka senantiasa menggali dan mendalami segala apa yang mereka tahu tanpa mengharap nilai apalagi pujian dari dosen yang kadang membuat seseorang lalai.
Sekali lagi kita tegaskan bahwa kesuksesan seseorang di masa depan bukan hanya semata-mata ditentukan oleh seberapa tinggi pendidikan yang mereka tempuh. Tapi seberapa besar kecintaan mereka akan ilmu. Jika keberhasilan seseorang diukur dari tingginya pendidikan, doktor misalnya, maka mereka akan berhenti belajar dan tidak akan mengembangkan ilmunya karena merasa bahwa dia paling pandai dan diatas segalanya. tetapi jika mereka sadar bahwa pendidikan adalah sepanjang hayat dan tidak harus di bangku formal maka mereka akan terus dan terus belajar tanpa batas. Pendidikan formal hanyalah symbol, tetapi ilmu yang kita dapat sepanjang hayat kita adalah kekal untuk di dunia maupun akhirat kelak. Kita tidak mengatakan bahwa pendidikan itu tidak penting, pendidikan tetap harus kita jalani dengan meminimalisir unsur-unsur negative yang telah berkembang di masyarkat dewasa ini. Maka alangkah baiknya jika pemerintah mencanangkan Program Wajib Belajar Sepanjang Hayat, dan bukan Program Wajib Belajar 9 Tahun.
, Mi

the power of mother

My super hero ‘MOM’
Perasaan ini baru aku rasakan ketika aku benar-benar jauh dari pantauannya. Walaupun 7 tahun aku hidup berpisah dengannya, tapi setidaknya aku dulu masih sering bertemu dan menceritakan segala yang aku rasakan pada super heroku yang tak pernah bosan mendengarkan segala keluh kesahku.
Tapi sekarang ketika jarak telah memisahkanku dengan super heroku, rasa kesepian dan kesendirian menyelimuti hatiku. Kerinduan yang mendalam selalu terbayang ketika masalah menghampiriku, dan ketika ketidak cocokan dengan sebagian kehidupanku yang aku jalani sekarang menghadang. Tapi bagaimanapun aku harus menatap masa depanku, karena pendidikan yang aku jalani sekarang adalah tuntutan Negara dan juga tuntutan dari agamaku untuk tetap meneruskan study dan terus mengembangkan ilmu pengetahuan.
Sungguh suatu hayalan yang muna, dulu aku membayangkan hidup di kota besar seperti Malang, tanpa membebani orang tua dengan segala pembayaran, bisa main dan keluar rumah tanpa ada yang melarang, sungguh hayalan yang indah....tapi apa kenyataannya??aku baru menyadari hidup dengan kedua orang tua yang selalu membimbing dan melarang ini itu adalah lebih baik. Aku kangen dengan segala kehidupanku yang dulu dengan kedua orang tuaku. Pagi-pagi buta selepas sholat subuh pintu kamarku dibuka, dengan penuh kelembutan ibu membangunkanku dan menawari “nderek bue yo ndok neng pasar, bue mboten enten rewange” dengan agak malas dan mulut manyun akupun bangun dan bersiap-siap untuk ikut ibu kepasar, mengais rezeki untuk aku dan semuanya keluargaku. Satu persatu anggota keluargaku bangun, mbakku bergegas membereskan rumah, adikku siap-siap ke sekolah, dan bapakku siap-siap untuk bekerja.
Kehidupan pasar, sungguh keras.....
Ibuku harus bersaing dengan pedagang yang lain agar tetap mendapatkan pelanggan. Disitu aku bisa memahami betapa sulit mengumpulkan uang, bahkan uang 100,- rupiahpun sangan berarti bagi ibuku. Pernah suatu saat aku melihat ibuku beradu mulut dengan pembeli yang menawar dagangan ibu dari 4500,- menjadi 4000,- dan ibupun bersikeras tetap tidak memberikan snack tersebut. Sepeninggal pembeli aku bertanya dengan nada sedikit kecewa karena ibu tidak mengabulkan permintaan pembeli tadi. Ibu menjawab dengan tersenyum “opo tok kira bathine bue akeh ndok?sak renteng jajan bue untung 250,- lek ditawar sak mono berarti bue rugi” . Deg! Hati ini menangis ketika aku mendengan ucapan ibu, ternyata hasil untung yang didapat ibu tak sebanyak yang aku kira. Tapi itulah ibuku, super heroku, yang tak pernah mengenal lelah dalam bekerja, terus semangat dan tak mengenal kata menyerah, untuk siapa lagi, kalau bukan untuk anak-anaknya. Maka tak heran jika Alla senantiasa memberi kemudahan kepadanya, sehingga dari hasil penjualan ibu yang tak seberapa untungnya, ibuku telah berhasil membawa anak-anaknya ke jenjang pendidikan yang tinggi. Dan dengan doanya yang sangat ampuh melebihi jimat dari negeri manapaun, aku bisa menempuh pendidikan di kampus bergengsi di kota besar AREMA tanpa biaya sepeserpun, dan menjadi alumni teladan di sekolahku dan segudang prestasi yang aku raih adalah berkat doa ampuh dari pedagang snack yang sabar dan telaten yang tak mengenal kata mengeluh.
Dulu aku malu ketika ada dari beberapa teman yang menanyakan profesi ibuku, tetapi sekarang aku sadar dan sungguh menyesal dengan perasaanku waktu itu. Maka sekarang jika ada lomba dalam bidang kecintaan pada ibu, dan banyak peserta yang membanggakan profesi ibunya sebagai dokter, dosen, guru atau apapun, maka aku akan menjadi peserta pertama yang ada pada barisan terdepan dan aku teriakkan, IBUKU ADALAH PEDAGANG YANG SUPER HERO, DAN TIDAK AKAN PERNAH ADA TANDINGANNYA DI PELOSOK DUNIA MANAPUN.
Love u much mom

surat at-Taubah

Alasan kenapa surat at Ataubah tidak diawali dengan basmalah

1. Menurut Al Mubarrad:
Isi surat at Taubah adalah pembatalan terhadap perjanjian antara Nabi dengan orang kafir Makkah. Nabi menyuruh kepada Ali Bin Abi Thalib dihadapan mereka tanpa diawali basmallah. Selain itu juga merujuk kepada tradisi bangsa Arab, jika terjadi pembatalan perjanjian antara dua kelompok yang sebelumnya mempunyai suatu perjanjian, maka surat pembatalan janji tersebut tidak diawali dengan basmallah.
2. Abu Asy-Syaikh dan Ibnu Mardawaih dari Ibn Abbas:
Ketika seseorang bertanya tentang alasan tidak dicantumkannya basmallah dalam surat at Taubah, Ali Bin Abi Thalib menjawab, bahwa basmallah adalah syarat perdamaian dan keamanan. Sedangkan surat ini turun dalam suasana perang.
3. Ibnu Abi Syaibah, Ahmad, Abu Dawud, Tirmidzi, an-Nasai
Berdasarkan dialog yang terjadi antara Ibnu Abbas dan Utsman bin Affan, surat al-Anfal adalah surat madaniyah pertama, sedangkan surat at Tubah adalah surat madaniyah yang terakhir diturunkan. Tetapi terdapat kemiripan kisah-kisah yang terkandung di dalamnya sehingga Utsman mengira bahwa at Taubah adalah bagian dari surat al-Anfal. Tetapi sampai beliau wafat belum ada penjelasan tentang hal tersebut. Sehingga Utsman menggadengkan kedua surat tersebut tanpa dibatasi oleh basmallah.
4. Dari tafsir ruh-al ma’ani karya Al-Alusi jilid II hal 333
Terjadi perbedaan pendapat antara tim penulis pada masa Utsman. Apakah surat al- Anfal dan at Taubah itu satu surat ataukah dua surat. Maka diambillah jalan tengan dengan mengabungkan dua surat tersebut tanpa dibatasi oleh basmallah.
5. Al-Qusyairi
Jibril menurunkan surat at Taubah tanpa basmalah